Pages

Universitas Jember

Universitas Jember adalah sebuah perguruan tinggi di kota Jember. Kampus Tegalboto ini terletak di kawasan hijau yang ramah lingkungan. Untuk mengetahui tentang Universitas Jember. Klik disini!

Fakultas Farmasi Universitas Jember

Ingin tahu tentang Fakultas Farmasi di Universitas Jember? Klik disini!.

Bunga Matahari sebagai Obat Alami

Bunga cantik ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ingin tahu apa saja? Klik disini!

Makanan yang mudah bikin kentut

Ingin tahu tentang makanan yang membuat kita gampang kentut. Cek disini!

Pakai Putih Telur Bisa Hilangkan Komedo?

Komedo merupakan salah satu masalah kecantikan wanita. Siapa sih yang tidak sebal dengan adanya komedo di wajahnya? Ingin tahu cara mengatasinya? Klik disini!

Rabu, 22 Januari 2014

Khasiat dari tanaman Wijaya Kusuma (Epiphyllum anguliger)

Sedikit info menarik yang bisa aku bagikan..
Tadi nemuin artikel tentang tanaman Wijaya Kusuma. Sebenarnya nama tersebut cukup asing ditelingaku, namun mungkin dapat bermanfaat bagi pembaca.
Berikut sekilas tentang tanaman ini :
Wijaya Kusuma bisa dijadikan salah satu tanaman obat yang sangat berguna sebagai obat luka. Memang tanaman ini bisa dipakai untuk tipe obat luar. Tapi juga bisa sangat bermanfaat untuk pengobatan dalam.
Tanaman obat yang satu ini memang salah satu tanaman obat berjenis kaktus. Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Epiphyllum anguliger, termasuk dalam jenis anthophita, bangsa opuntiales dan kelas dicotiledoneae. Habitat tanaman satu ini, biasanya berada pada daerah yang tidak terlalu panas.
Cara menggunakan tanaman ini sebagai obat sangatlah gampang. Cukup tumbuk satu helai daun wijaya kusuma dan selanjutnya dioleskan pada luka yang ada. Lalu, herbalisnusantara.com menyarankan untuk memberikan perban setelah pemberian obat herbal ini.
Khasiat-obatherbal.blogspot.com, juga menambahkan bahwa jika tanaman ini digunakan sebagai obat dalam pun juga memiliki peran yang sangat ampuh. Dari sumber ini menyatakan bahwa wijaya kusuma ini mampu mengobati sesak nafas (asma), radang tenggorokan (faringitis), nyeri lambung (gastritis), muntah darah dan pendarahan rahim.
Nah, dari tanaman ini pun bisa juga dimanfaatkan bunganya. Bunga Wijayakusuma rasanya manis dan sifatnya netral. Dari bunga ini juga, sangat berkhasiat sebagai anti radang, penghenti pendarahan (hemostatis), obat batuk dan peluruh dahak (mukolitik).
Kalau untuk batang pun juga sangat bermanfaat. Batangnya rasanya asin, asam, sifatnya sejuk, dan juga berkhasiat sebagai anti radang.

Sumber : vemale.com

Selasa, 21 Januari 2014

Makanan yang mudah bikin "Kentut"


Hai bloggers..
sudah lama gak publish lagi.. maklum baru selesai ujian dan nilai juga sudah keluar..
ehm. nilai? sebuah kata yang merinding buat didengar. :D
yupzz.. alhamdulillah nilaiku naik dari semester kemarin. yah.. meskipun mepet gak cumlaud. haha :D
melepas penat dari ujian dan nilai yang 'yah bisa dikatakan memuaskan'. hehe. Kali ini aku menemukan artikel yang mungkin membantu permasalahan anak muda yang mungkin sedikit "ilfeel' jika mendengar kata "kentut". 
Siapa yang tak kenal aktivitas kentut? haha. setiap orang pasti mengalaminya. Namun banyak yang "jaim" jika harus mengakui dirinya kentut. Namun, tidak kentut juga menjadi masalah loh, karena hal itu menandakan ada yang salah dengan sistem pencernaan kita.
Berikut tips untuk mengurangi keinginan kentut (red:buang angin) saat berada dalam acara atau berkumpul dengan teman-teman, sebaiknya kita menghindari makanan ini :
Semangka
Semangka sering dihidangkan sebagai makanan penutup. Hati-hati, karena semangka yang manis dan segar ini dapat membuat perut Anda menghasilkan lebih banyak gas. Walau hanya sedikit orang yang bisa mengalami mulas setelah makan semangka, sebaiknya hindari buah ini saat ada acara penting.
Ubi
Ubi telah lama dikenal sebagai makanan yang dapat menimbulkan buang angin. Kandungan gula yang cukup tinggi pada ubi akan membuat sistem pencernaan menghasilkan banyak gas. Tambahan, aroma yang ditimbulkan seringkali tidak sedap.
Mangga
Musim mangga masih ada di beberapa kota, rasanya memang manis dan enak, sekaligus bisa membuat Anda buang angin lebih sering. Mangga yang manis kaya kandungan fruktosa, sehingga proses mencernanya akan menghasilkan lebih gas.
Apel
Bagi beberapa orang, makan apel bisa melancarkan pencernaan, bisa juga membuat perut mules karena ingin buang angin. Apel juga mengandung gula dan akan bermasalah bagi mereka yang sulit menyerap gula.

sumber : vemale.com

Rabu, 25 Desember 2013

Saat Bahagia Bersama Ibu

Siang itu cuaca cukup panas untuk membuat bajuku basah oleh keringat. Suasana ruang kuliah yang berukuran luas dengan jendela yang terbuka tidak dapat mengalahkan cuaca panas hari ini. Para mahasiswa terlihat berjuang melawan rasa kantuk dan bosan oleh materi yang diberikan dosen. Gerah, mengantuk serta materi kuliah yang cukup sulit membuat rasa bosanku bertambah. Selang beberapa menit kemudian, dosen mengakhiri perkuliahan hari ini. Mataku yang semula sudah mulai terpejam seketika berubah cerah dan bersemangat kembali. Aku kemudian membereskan semua buku dan bersiap untuk pulang. Hari ini adalah hari terakhir perkuliahan sebelum mulai ujian akhir semester.
Tiba-tiba salah satu temanku menepuk punggungku dan bertanya, “Kau jadi ikut liburan bersama nanti?”
Aku menggeleng.”Aku ada janji dengan keluargaku. Maaf ya?” jawabku dengan tersenyum.
“It’s okay. Selamat berlibur ya,” ujar temanku kemudian dia meninggalkanku.
Aku pun beranjak dari kursi dan pulang ke kos. Setelah pulang aku berganti baju dan bersiap untuk pulang. Semua persiapan pulang sudah aku siapkan agar tidak terlalu buru-buru. Usai berpamitan ke teman kostku, aku pun pergi.
Dalam perjalanan di bus, ibuku menelepon. Beliau berkata bahwa liburan dibatalkan karena salah satu keluarga sedang sakit. Tapi beliau menawarkan untuk berlibur di desa Sapikerep, rumah nenekku. Beliau sudah menungguku di sana dan aku pun tidak dapat menolak tawarannya. Perjalanan pulang terasa hambar karena pembatalan liburan tersebut.
Saat tiba di rumah, suasana sepi karena memang tinggal aku dan ibuku yang menempatinya. Usai meletakkan semua barangku dan packing untuk berangkat ke Sapikerep besok pagi, aku pun tertidur. Keesokan paginya cuaca cukup cerah dan aku pun berangkat dengan naik bus mini. Selama satu jam perjalanan yang cukup membosankan, akhirnya aku pun turun di depan balai desa. Di sana aku dijemput oleh sepupuku. Sampai di depan rumah, aku lihat suasana cukup sepi. Mungkin ibu sedang berkebun, pikirku. Sebelum aku masuk, ku lihat sekeliling rumah terhampar sawah yang cukup luas dan hutan-hutan yang ditumbuhi berbagai macam pepohonan. Udara di desa ini sejuk dan bersih, sangat berbeda saat berada di kota. Setelah cukup puas menikmati suasana desa aku pun masuk dan membersihkan diri.
Usai membersihkan diri, aku pun keluar untuk menikmati udara pedesaan. Saat ku buka pintu, terhirup udara segar khas pedesaan. Aku merindukan saat seperti ini. Tiba-tiba ibuku datang dengan membawa setumpuk sayur-sayuran yang diambil dari kebun.
“Kok banyak banget sayurnya?” tanyaku.
“Buat menu hari ini. Ibu tau kamu tidak pernah makan sayur dan untuk liburan sekarang menu makanan semua sayur,” ujar ibuku seraya meletakkan semua sayuran di dapur.
Aku pun hanya cemberut mendengar ucapan ibuku. Liburan seharusnya untuk bersenang-senang, tapi aku liburan harus dihabiskan untuk makan sayur. Menjengkelkan, ujarku dalam hati.
Dengan setengah hati, aku membantu ibu membuat masakan malam ini. Menu malam ini penuh dengan sayur dan aku membencinya makan malam hari ini. Lebih baik aku ikut liburan bersama teman-temanku, batinku. Penyesalan pun datang menghampiri pikiranku.
Pagi harinya aku dibangunkan oleh ibu untuk membantu menanam di kebun. Dengan setengah mengantuk, aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kebun. Saat di kebun aku membantu menggarap lahan yang diwariskan nenekku. Aku merasa kesal karena merasa liburan ini bukanlah liburanyang aku inginkan. Namun, saat ku ilhat ibuku menanam sayuran dengan keringat menghiasi wajahnya yang sudah berkeriput, terasa getaran yang aneh di hatiku. Entah kenapa aku merasa iba dengan ibuku. Beliau bekerja keras untuk menghidupi keluarganya seorang diri, sedangkan aku hanya seorang anak yang selalu protes dengan keadaan dan tidak berterima kasih. Timbul rasa penyesalan dalam diri ini. Seharusnya aku senang dapat berlibur bersama ibuku karena hanya di saat liburan ini aku dapat berdua dengan ibuku. Aku kemudian bersemangat untuk membantu ibu agar pekerjaannya dapat cepat selesai. Aku tidak akan menghabiskan waktu liburan dengan berkeluh kesah terhadap keadaan.
Keesokan paginya, aku mengajak ibuku untuk berjalan-jalan. Rencananya aku sudah menyewa kendaraan untuk mengantar ke Bromo. Di sana aku dan ibu berjalan-jalan dan menikmati panorama Bromo. Aku bersyukur meskipun tidak bisa berlibur bersama temanku, tapi aku dapat berlibur berdua bersama ibu dan menghabiskan waktu bersama. Ibu mungkin sedikit menjengkelkan tapi tidak dapat dipungkiri bahwa aku sangat merindukan kebersamaan bersamanya. Aku tidak menyesal meskipun liburan hanya dihabiskan di desa, namun aku senang karena bisa menikmati saat bahagia bersama ibu.

Minggu, 22 Desember 2013

Bunga Matahari sebagai Obat Alami

Bunga berwarna kuning dengan bagian tengah berwarna cokelat ini sering dijumpai di toko bunga sebagai tanaman hias, namun bukan hanya bentuknya yang cantik dan menarik yang menjadikan bunga ini dikagumi. Bunga matahari juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati masalah kesehatan Anda.
Kebanyakan orang akan berpikir hanya bijinya atau sering disebut dengan kwaci, yang bisa dikonsumsi. Tapi jangan salah, ternyata semua bagian dari tanaman bunga matahari bisa digunakan.
Seperti dikutip dari www.iptek.net.id, bunga matahari dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa nyeri. Anda hanya perlu merebus bunganya dengan segelas air dan menyisakan separuh air rebusannya, kemudian diminum dua kali sehari setelah makan.
Sedangkan untuk daunnya, dapat menjadi obat antiradang, mengurangi rasa nyeri, dan anti malaria. Cara mengobatinya juga sama, dengan merebus daun dan meminum air hasil rebusannya.
Biji bunga matahari, menurut Dr. James E. Duke, penulis buku Anti-ageing Prescription di permathic.blogspot.com, mengandung triptofan. Selain itu juga banyak mengandung vitamin B kompleks dan B6 yang berguna untuk menjaga kulit tetap cantik dan sehat.
Untuk akar, selain bisa meredakan batuk dan mengatasi keputihan, juga mengobati infeksi saluran kemih. Anda bisa membelinya di toko-toko herbal, merebus dan meminumnya selagi hangat.
Yang terakhir adalah penggunaan sumsum batangnya yang dapat dimanfaatkan untuk erangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih.
Sumber : vemale.com

Selasa, 19 November 2013

Tips Memakai Deodorant

Menjaga penampilan bukan sekedar yang bisa dilihat oleh mata, tetapi juga oleh indera lainnya. Penampilan Anda dinilai baik ketika aroma tubuh juga selalu segar dan harum, tidak meninggalkan bau badan yang justru mengganggu.
Perkembangan teknologi kemudian menciptakan deodorant, yang dapat membantu mengurangi problem bau badan. Selain itu, deodorant juga dapat memutihkan ketiak, serta mengurangi kelebihan keringat.
Cara kerja deodorant sendiri pada umumnya adalah menetralisir dan mencegah bau badan. Menggunakan zat kimia berupa senyawa alumunium, yang akan mempengaruhi kerja kelenjar keringat sehingga tubuh memproduksi keringat dalam jumlah kecil.
Dikutip dari Indiatimes, Dr. Sunita sebenarnya mengingatkan bahwa memakai deodorant berlebihan kurang baik bagi tubuh. "Penggunaan senyawa alumunium dan paraben pada deodorant dapat beresiko mempengaruhi hormon estrogen dan kelenjar payudara. Pada beberapa kasus penderita kanker payudara, senyawa ini wajib dihindari karena memicu perkembangan sel kankernya," ungkap Dr. Sunita.
Pendapat lain tentang deodorant
Dr. Abhijit Desai berpendapat berbeda dengan Dr. Sunita. Menurutnya, kandungan alkohol pada deodorant justru yang lebih berbahaya. Apabila jumlahnya terlalu tinggi, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, kemerahan dan gatal-gatal.
Sejauh ini, untuk mengatasi problem-problem seperti disebutkan di atas, para ahli menyarankan lebih berhati-hati memilih deodorant. Inilah panduan membeli deodorant dari para ahli:
  • Cermati dan baca kandungan dalam deodorant, lebih baik hindari kandungan alumunium dan paraben yang terlalu tinggi.
  • Pilih deodorant stick ketimbang deodorant spray karena kandungan alkoholnya lebih rendah. Sekalipun aromanya lebih tidak tahan lama, tetapi deodorant jenis ini lebih ramah pada tubuh dan lingkungan.
  • Pilih deodorant yang memang sudah terpercaya merknya, bukan yang sekedar murah dan wangi.

Apakah harus berhenti memakai deodorant untuk menghindari resiko bahaya?
Tidak perlu
. Sebenarnya memakai deodorant banyak juga manfaatnya, terutama bagi penampilan. Namun, perlu diingat agar tetap menggunakan deodorant dengan bijak saja, dan ikuti langkah-langkah memilih deodorant di atas.

Sumber : vemale.com

Menurunkan Kolesterol tanpa Obat

Kolesterol merupakan penyakit yang menjadi pemicu adanya hipertensi. Penyakit ini sudah menjadi momok yang menghantui masyarakat di Indonesia maupun di dunia. Untuk mengatasi jumlah kolesterol yang berlebihan dianjurkan untuk mengonsumsi obat bernama statin. Di Amerika Serikat sendiri, sekitar 36 juta warganya mengonsumsi statin sebagai obat kontrol kolesterol.
"Pedoman ini memperluas kelompok masyarakat untuk mengonsumsi statin, padahal hal ini membuat jutaan orang memakai obat yang tidak perlu," ujar Dr Crandall , MD , direktur pengobatan dan pencegahan kardiologi klinis di Klinik kardiovaskular Palm Beach, dilansir oleh Newsmaxhealth.com.
Dr Crandall percaya bahwa orang-orang yang masih muda dan memiliki masalah kolesterol ringan tidak membutuhkan statin, yang mereka butuhkan adalah perubahan gaya hidup.
Menurut sang dokter, statin mungkin bisa mengatasi masalah kolesterol tinggi, namun gaya hidup yang sama tidak akan menyelamatkan Anda dari masalah lain seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan masalah metabolik lain.
Karena itu, Dr Crandall menyarankan langkah berikut untuk menurunkan kolesterol tanpa obat.
Mengubah Pola Makan
Pola makan dengan memperbanyak asupan nabati seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian adalah cara terbaik menjaga kolesterol. Mengganti asupan dengan kacang-kacangan juga bisa menjadi pilihan sehat.
Sarapan Oatmeal
Oatmeal adalah pertahanan terbaik pada kolesterol jahat jika dikonsumsi dengan tepat. Oatmeal mengandung serat larut yang dapat berubah menjadi gel dalam tubuh, sehingga Anda akan merasa kenyang dan membantu mengeluarkan kolesterol dari tubuh.
Tidur 8 - 10 Jam Setiap Hari
Kurang tidur dapat menaikkan jumlah kolesterol jahat dalam darah. Selain itu, tidur dapat menaikkan tekanan darah dan membuat Anda cepat lapar, juga makan lebih banyak. Tidur cukup setiap hari akan membuat tubuh lebih sehat dan menjaga kesehatan peredaran darah Anda.
Jangan Lupakan Vitamin D
Kekurangan vitamin D berhubungan dengan kolesterol tinggi. Kemampuan tubuh untuk membentuk vitamin D dari sinar matahari berkurang seiring bertambah umur. Lakukan pemeriksaan vitamin D dalam darah, jika rendah, tidak ada salahnya mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D atau suplemen.
Periksa Kadar Gula Darah
Jangan lupakan cek kadar gula darah, karena tingkat glukosa yang tinggi dapat menyebabkan tingginya tingkat kolesterol jahat dan trigliserida tinggi (lemak dalam darah yang berbahaya dan merupakan sisa kolesterol).
Kurangi Konsumsi Gluten
Gluten adalah kandungan makanan yang terdapat dalam pati, misalnya tepung. Produk-produk gandum mengandung gluten tinggi, jadi tidak selamanya makanan yang terbuat dari gandum itu sehat. Hal yang sama terdapat dalam daging tiruan untuk para vegetarian. Kurangi makanan yang terbuat dari tepung dan gandum.
Olahraga Rutin
Anda tidak harus jadi member gym dan membayar mahal untuk olahraga. Olahraga apapun yang bisa menggerakkan tubuh hingga berkeringat, setiap hari satu jam, dapat menurunkan kolesterol jahat, menurunkan tekanan darah tinggi dan menyehatkan jantung juga pembuluh darah. Anda bisa memulainya dengan jogging di sekitar rumah atau jalan kaki cepat.

Sumber : vemale.com

Jumat, 15 November 2013

Obat Antihistamin


Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor –histamin (penghambatan saingan). Pada awalnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum, tetapi setelah ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun 1972, yang disebut reseptor-H2,maka secara farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe , yaitu reseptor-H1 da reseptor-H2. 

Berdasarkan penemuan ini, antihistamin juga dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni antagonis reseptor-H1 (singkatnya disebut H1-blockers atau antihistaminika) dan antagonis reseptor H2 ( H2-blockers atau zat penghambat-asam

1.H1-blockers (antihistaminika klasik)
Mengantagonir histamin dengan jalan memblok reseptor-H1 di otot licin dari dinding pembuluh,bronchi dan saluran cerna,kandung kemih dan rahim. Begitu pula melawan efek histamine di kapiler dan ujung saraf (gatal, flare reaction). Efeknya adalah simtomatis, antihistmin tidak dapat menghindarkan timbulnya reaksi alergi
Dahulu antihistamin dibagi secara kimiawi dalam 7-8 kelompok, tetapi kini digunakan penggolongan dalam 2 kelompok atas dasar kerjanya terhadap SSP, yakni zat-zat generasi ke-1 dan ke-2.

a.Obat generasi ke-1: prometazin, oksomemazin, tripelennamin, (klor) feniramin, difenhidramin, klemastin (Tavegil), siproheptadin (periactin), azelastin (Allergodil), sinarizin, meklozin, hidroksizin, ketotifen (Zaditen), dan oksatomida (Tinset).
Obat-obat ini berkhasiat sedatif terhadap SSP dan kebanyakan memiliki efek antikolinergis

b.Obat generasi ke-2: astemizol, terfenadin, dan fexofenadin, akrivastin (Semprex), setirizin, loratidin, levokabastin (Livocab) dan emedastin (Emadin). Zat- zat ini bersifat khasiat antihistamin hidrofil dan sukar mencapai CCS (Cairan Cerebrospinal), maka pada dosis terapeutis tidak bekerja sedative. Keuntungan lainnya adalah plasma t2-nya yang lebih panjang, sehingga dosisnya cukup dengan 1-2 kali sehari. Efek anti-alerginya selain berdasarkan, juga berkat dayanya menghambat sintesis mediator-radang, seperti prostaglandin, leukotrin dan kinin.

2.H2-blockers (Penghambat asma)
obat-obat ini menghambat secara efektif sekresi asam lambung yang meningkat akibat histamine, dengan jalan persaingan terhadap reseptor-H2 di lambung. Efeknya adalah berkurangnya hipersekresi asam klorida, juga mengurangi vasodilatasi dan tekanan darah menurun. Senyawa ini banyak digunakan pada terapi tukak lambug usus guna mengurangi sekresi HCl dan pepsin, juga sebagai zat pelindung tambahan pada terapi dengan kortikosteroida. Lagi pula sering kali bersama suatu zat stimulator motilitas lambung (cisaprida) pada penderita reflux.
Penghambat asam yang dewasa ini banyak digunakan adalah simetidin, ranitidine, famotidin, nizatidin dan roksatidin yang merupakan senyawa-senyawa heterosiklis dari histamin.

PENGGUNAAN UMUM: 
Menghilangkan gejala yang behubungan dengan alergi, termasuk rinithis, urtikaria dan angiodema, dan sebagai terapi adjuvant pada reaksi anafilaksis. Beberapa antihistamin digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan (dimenhidrinat dan meklizin), insomnia (difenhidramin), reaksi serupa parkinson (difenhidramin), dan kondisi nonalergi lainnya.
Lazimnya dengan “ antihistaminika” selalu dimaksud H-1 blockers. Selain bersifat antihistamin, obat-obat ini juga memiliki berbagai khasiat lain, yakni daya antikolinergis,antiemetis dan daya menekan SSP (sedative),dan dapat menyebabkan konstipasi, mata kering, dan penglihatan kabur, sedangkan beberapa di antaranya memiliki efek antiserotonin dan local anestesi (lemah).
Berdasarkan efek ini, antihistaminika digunakan secara sistemis ( oral,injeksi) untuk mengobati simtomatis bermacam-macam gangguan alergi yang disebabkan oleh pembebasan histamine. Di samping rhinitis, pollinosis dan alergi makanan/obat, juga banyak digunakan pada sejumlah gangguan berikut:
1.Asma yang bersifat alergi, guna menanggulangi gejala bronchokonstriksi. Walaupun kerjanya baik, namun efek keseluruhannya hanya rendah berhubung tidak berdaya terhadap mediator lain (leukotrien) yang juga mengakibatkan penciutan bronchi. Ada indikasi bahwa penggunaan dalam bentuk sediaan inhalasi menghasilkan efek yang lebih baik. Obat-obat ketotifen dan oksatomida berkhasiat mencegah degranulasi dari mastcells dan efektif untuk mencegah serangan.
2.Sengatan serangga khususnya tawon dan lebah, yang mengandung a.l. histamine dan suatu enzim yang mengakibatkan pembebasannya dari mastcells. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, obat perlu diberikan segera dan sebaiknya melalui injeksi adrenalin i.m. atau hidrokortison i.v.
3.Urticaria (kaligata, biduran). Pada umumnya bermanfaat terhadap meningkatnya permeabilitas kapiler dan gatal-gatal, terutama zat-zat dengan kerja antiserotonin seperti alimemazin (Nedeltran), azatadin dan oksatomida. Khasiat antigatal mungkin berkaitan pula dengan efek sedative dan efek anestesi local.
4.Stimulasi nafsu makan. Untuk menstimulasi nafsu makan dan dengan demikian menaikkan berat badan, yakni siproheptadin ( dan turunannya pizotifen) dan oksatomida. Semua zat ini berdaya antiserotonin.
5.Sebagai sedativum berdasarkan dayanya menekan SSP, khususnya prometazin dan difenhidramin serta turunannya. Obat-obat ini juga berkhasiat meredakan rangsangan batuk, sehingga banyak digunakan dalam sediaan obat batuk popular.
6.Penyakit Parkinson berdasarkan daya antikolinergisnya, khususnya difenhidramin dan turunan 4-metilnya (orfenadrin) yang juga berkhasiat spasmolitis.
7.Mabuk jalan dan Pusing (vertigo) berdasarkan efek antiemetisnya yang juga berkaitan dengan khasiat antikolinergis, terutama siklizin,meklizin dan dimenhidrinat, sedangkan sinarizin terutama digunakan pada vertigo.
8.Shock anafilaksis di samping pemberian adrenalin dan kortikosteroid. selain itu, antihistaminika banyak digunakan dalam sediaan kombinasi untuk selesma dan flu.

MACAM
Menurut struktur kimianya antihistaminika dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yang mana sejumlah memiliki rumus dasar sebagai berikut:
R-X-C-C-N=R1 dan R2
Dimana X= atom O,N atau C; R= gugus aromatic dan/atau heterosiklik, R1 dan R2 = gugus metal atau heterosiklik. Dapat dilihat bahwa inti molekul terdiri atas etilamin, yang juga terdapat dalam molekul histamine. Adakalanya gugus ini merupakan bagian dari suatu struktur siklik, seperti umpamanya pada antazolin dan klemastin.

Zat-zat ini berdaya antikolinergik dan sedative agak kuat.
1.DERIVAT ETANOLAMIN (X=O)
a.Difenhidramin : Benadryl
Di samping daya antikolinergik dan sedative yang kuat, antihistamin ini juga bersifat spasmolitik, anti-emetik dan antivertigo (pusing-pusing). Berguna sebagai obat tambahan pada Penyakit Parkinson, juga digunakan sebagai obat anti-gatal pada urticaria akibat alergi (komb. Caladryl, P.D.)
Dosis: oral 4 x sehari 25-50mg, i.v. 10-50mg.
•2-metildifenhidramin = orfenadrin (Disipal, G.B.)
Dengan efek antikolinergik dan sedative ringan, lebih disukai sebagai obat tambahan Parkinson dan terhadap gejala-gejala ekstrapiramidal pada terapi dengan neuroleptika.
Dosis: oral 3 x sehari 50mg.
•4-metildifenhidramin (Neo-Benodin®)
Lebih kuat sedikit dari zat induknya. Digunakan pada keadaan-keadaan alergi pula.
Dosis: 3 x sehari 20-40mg
•Dimenhidrinat (Dramamine, Searle)
Adalah senyawa klorteofilinat dari difenhidramin yang digunakan khusus pada mabuk perjalanan dan muntah-muntah sewaktu hamil.
Dosis: oral 4 x sehari 50-100mg, i.m. 50mg
•Klorfenoksamin (Systral, Astra)
Adalah derivate klor dan metal, yang antara lain digunakan sebagai obat tambahan pada Penyakit Parkinson.
Dosis: oral 2-3 x sehari 20-40mg (klorida), dalam krem 1,5%.
•Karbinoksamin : (Polistin, Pharbil)
Adalah derivat piridil dan klor yang digunakan pada hay fever.
Dosis: oral 3-4 x sehari 4mg (maleat, bentuk,dll).

b.Kiemastin: Tavegyl (Sandos)
Memiliki struktur yang mirip klorfenoksamin, tetapi dengan substituent siklik (pirolidin). Daya antihistaminiknya amat kuat, mulai kerjanya pesat, dalam beberapa menit dan bertahan lebih dari 10 jam. Antara lain mengurangi permeabilitas dari kapiler dan efektif guna melawan pruritus alergis (gatal-gatal).
Dosis: oral 2 x sehari 1mg a.c. (fumarat), i.m. 2 x 2mg.

2.DERIVAT ETILENDIAMIN (X=N)
Obat-obat dari kelompok ini umumnya memiliki data sedative yang lebih ringan.
•Antazolin : fenazolin, antistin (Ciba)
Daya antihistaminiknya kurang kuat, tetapi tidak merangsang selaput lender. Maka layak digunakan untuk mengobati gejala-gejala alergi pada mata dan hidung (selesma) sebagai preparat kombinasi dengan nafazolin (Antistin-Privine, Ciba).
Dosis: oral 2-4 x sehari 50-100mg (sulfat).
•Tripelenamin (Tripel, Corsa-Azaron, Organon)
kini hanya digunakan sebagai krem 2% pada gatal-gatal akibat reaksi alergi (terbakar sinar matahari, sengatan serangga, dan lain-lain).
•Mepirin (Piranisamin)
Adalah derivate metoksi dari tripelenamin yang digunakan dalam kombinasi dengan feniramin dan fenilpropanolamin (Triaminic, Wander) pada hay fever.
Dosis: 2-3 x sehari 25mg.
•Klemizol ( Allercur, Schering)
Adalah derivate klor yang kini hanya digunakan dalam preparat kombinasi anti-selesma (Apracur, Schering) atau dalam salep/suppositoria anti wasir (Scheriproct, Ultraproct, Schering).

3.DERIVAT PROPILAMIN (X=C)
Obat-obat dari kelompok ini memiliki daya antihistamin kuat.
a.Feniramin : Avil (Hoechst)
Zat ini berdaya antihistamink baik dengan efek meredakan batuk yang cukup baik, maka digunakan pula dalam obat-obat batuk.
Dosis: oral 3 x sehari 12,5-25mg (maleat) pada mala hari atau 1 x 50mg tablet retard; i.v. 1-2 x sehari 50mg; krem 1,25%.
•Klorfenamin (Klorfeniramin. Dl-, Methyrit, SKF)
Adalah derivate klor dengan daya 10 kali lebih kuat, sedangkan derajat toksisitasnya praktis tidak berubah. Efek-efek sampingnya antara lain sifat sedatifnya ringan. Juga digunakan dalam obat batuk. Bentuk-dextronya adalah isomer aktif, maka dua kali lebih kuat daripada bentuk dl (rasemis)nya: dexklorfeniramin (Polaramin, Schering).
Dosis: 3-4 x sehari 3-4mg (dl, maleat) atau 3-4 x sehari 2mg (bentuk-d).
•Bromfeniramin (komb.Ilvico, Merck)
Adalah derivate brom yang sama kuatnya dengan klorfenamin, padamana isomer-dextro juga aktif dan isomer-levo tidak. Juga digunakan sebagai obat batuk.
Dosis: 3-4 x sehari 3mg (maleat).
b.Tripolidin : Pro-Actidil
Derivat dengan rantai sisi pirolidin ini berdaya agak kuat, mulai kerjanya pesat dan bertahan lama, sampai 24 jam (sebagai tablet retard).
Dosis: oral 1 x sehari 10mg (klorida) pada malam hari berhubung efek sedatifnya.

4.DERIVAT PIPERAZIN
Obat-obat kelompok ini tidak memiliki inti etilamin, melainkan piperazin. Pada umumnya bersifat long-acting, lebih dari 10 jam.
a.Siklizin : Marzine
Mulai kerjanya pesat dan bertahan 4-6 jam lamanya. Terutama digunakan sebagai anti-emetik dan pencegah mabuk jalan. Namun demikian obat-obat ini sebaiknya jangan diberikan pada wanita hamil pada trimester pertama.
•Meklozin (Meklizin, Postafene/Suprimal®)
adalah derivat metilfenii dengan efek lebih panjang, tetapi mulai kerjanya baru sesudah 1-2 jam. Khusus digunakan sebagai anti-emetik dan pencegah mabuk jalan.
Dosis: oral 3 x sehari 12,5-25mg.
•Buklizin (longifene, Syntex)
Adalah derivate siklik dari klorsiklizin dengan long-acting dan mungkin efek antiserotonin. Disamping anti-emetik,juga digunakan sebagai obat anti pruritus dan untuk menstimulasi nafsu makan.
Dosis: oral 1-2 x sehari 25-50mg.
•Homoklorsiklizin (homoclomin, eisai)
Berdaya antiserotonin dan dianjurkan pada pruritus yang bersifat alergi.
Dosis: oral 1-3 x sehari 10mg.
b.Sinarizin : Sturegon (J&J), Cinnipirine(KF)
Derivat cinnamyl dari siklizin ini disamping kerja antihistaminnya juga berdaya vasodilatasi perifer. Sifat ini berkaitan dengan efek relaksasinya terhadap arteriol-arteriol perifer dan di otak (betis,kaki-tangan) yang disebabkan oleh penghambatan masuknya ion-Ca kedalam sel otot polos. Mulai kerjanya agak cepat dan bertahan 6-8 jam, efek sedatifnya ringan. Banyak digunakan sebagai obat pusing-pusing dan kuping berdengung (vertigo, tinnitus).
Dosis: oral 2-3 x sehari 25-50mg.
•Flunarizin (Sibelium, Jansen)
Adalah derivat difluor dengan daya antihistamin lemah. Sebagai antagonis-kalsium daya vasorelaksasinya kuat. Digunakan pula pada vertigo dan sebagai pencegah migran.

5.DERIVAT FENOTIAZIN
Senyawa- senyawa trisiklik yang memiliki daya antihistamin dan antikolinergik yang tidak begitu kuat dan seringkali berdaya sentral kuat dengan efek neuroleptik.
a.Prometazin: (Phenergan (R.P.))
Antihistamin tertua ini (1949) digunakan pada reaksi-reaksi alergi akibat serangga dan tumbuh-tumbuhan, sebagai anti-emetik untuk mencegah mual dan mabuk jalan. Selain itu juga pada pusing-pusing (vertigo) dan sebagai sedativum pada batuk-batuk dan sukar tidur, terutama pada anak-anak.
Efek samping yang umum adalah kadang-kadang dapat terjadi hipotensi,hipotermia(suhu badan rendah), dan efek-efek darah (leucopenia, agranulocytosis)
Dosis: oral 3 x sehari 25-50mg sebaiknya dimulai pada malam hari; i.m. 50mg.
•Tiazinamium (Multergan, R.P.)
Adalah derivat N-metil dengan efek antikolinergik kuat, dahulu sering digunakan pada terapi pemeliharaan terhadap asma.
•Oksomemazin (Doxergan, R.P.)
Adalah derivat di-oksi (pada atom-S) dengan kerja dan penggunaan sama dengan prometazin, antara lain dalam obat batuk.
Dosis: oral 2-3 x sehari 10mg.
•Alimemazin (Nedeltran®)
Adalah analog etil denagn efek antiserotonin dan daya neuroleptik cukup baik. Digunakan sebagai obat untuk menidurkan anak-anak, adakalanya juga pada psikosis ringan.
Dosis: oral 3-4 x sehari 10mg.
•Fonazin (Dimetiotiazin)
Adalah derivat sulfonamida dengan efek antiserotonin kuat yang dianjurkan pada terapi interval migraine.
Dosis: oral 3-4 x sehari 10mg.
b.Isotipendil: Andantol (Homburg)
Derivat aso-fenotiazin ini kerjanya pendek dari prometazin dengan efek sedatif lebih ringan.
Dosis: ora; 3-4 x sehari 4-8mg, i.m. atau i.v. 10mg.
•Mequitazin (Mircol, ACP)
Adalah derivat prometazin dengan rantai sisi heterosiklik yang mulai kerjanya cepat, efek-efek neurologinya lebih ringan. Digunakan pada hay fever, urticaria dan reaksi-reaksi alergi lainnya.
Dosis: oral 2 x sehari 5mg.
•Meltidazin (Ticaryl, M.J.)
Adalah derivat heterosiklik pula (pirolidin) dengan efek antiserotonin kuat. Terutama dianjurkan pada urticaria.
Dosis: oral 2 x sehari 8mg.

Sewaktu diketahui bahwa histamine mempengaruhi banyak proses faalan dan patologik, maka dicarikan obat yang dapat mengantagonis efek histamine. Epinefrin merupakan antagonis faalan pertama yang digunakan. Antara tahun 1937-1972, beratus-ratus antihistamin ditemukan dalam terapi, tetapi efeknya tidak banyak berbeda.
Antihistamin misalnya antergan, neoantergan, difenhidramin dan tripelenamin dalam dosis terapi efektif untuk mengobati udem, eritem dan pruritus terapi tidak dapat melawan efek hipersekresi asam lambung akibat histamin. Antihistamin tersebut di atas digolongkan dalam antihistamin penghambat reseptor H1 (AH1).

ANTAGONISME TERHADAP HISTAMIN
AH1 menghambat efek histamine pada pembuluh darah, bronkus, dan bermacam-macam otot polos, selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamine endogen berlebihan.
Otot polos: secara umum AH1 efektif menghambat kerja histamine pada otot polos (usus,bronkus).

Permeabilitas kapiler: peninggian permeabilitas kapiler dan udem akibat histamin, dapat dihambat dengan efektif oleh AH1

Reaksi anafilaksis dan alergi: reaksi anafilaksis dan beberapa reaksi alergi refrakter terhadap pemberian AH1, karena disini bukan histamine saja yang berperan tetapi autakoid lain juga dilepaskan. Efektivitas AH1 melawan reaksi hipersensitivitas berbeda-beda, tergantung beratnya gejala akibat histamin.

Kelenjar eksokrin: efek perangsangan histamine terhadap sekresi cairan lambung tidak dapat dihambat oleh AH1. AH1 dapat menghambat sekresi saliva dan sekresi kelenjar eksokrin lain akibat histamin.

Susunan saraf pusat: AH1 dapat merangsang maupun menghambat SSP. Efek perangsangan yang kadang-kadang terlihat dengan dosis AH1 biasanya ialah insomnia, gelisah dan eksitasi. Dosis terapi AH1 umumnya menyebabkan penghambatan SSP dengan gejala misalnya kantuk, berkurangnya kewaspadaan dan waktu reaksi yang lambat.

Antihistamin yang relative baru misalnya terfenadin, astemizol, tidak atau sangat sedikit menembus sawar darah otak sehingga pada kebanyakan pasien biasanya tidak menyebabkan kantuk, gangguan koordinasi atau efek lain pada SSP. AH1 juga efektif untuk mengobati mual dan muntah akibat peradangan labirin atau sebab lain.

Anestesi lokal: beberapa AH1 bersifat anestetik lokal dengan intensitas berbeda. AH1 yang baik sebagai anestesi lokal ialah prometazin dan pirilamin. Akan tetapi untuk menimbulkan efek tersebut dibutuhkan kadar yang beberapa kali lebih tinggi daripada sebagai antihistamin.

Antikolinergik: banyak AH1 bersifat mirip atropin. Efek ini tidak memadai untuk terapi, tetapi efek antikolinergik ini dapat timbul pada beberapa pasien berupa mulut kering, kesukaran miksi dan impotensi.
Sistem kardiovaskular: dalam dosis terapi, AH1 tidak memperlihatkan efek yang berarti pada system kardiovaskular. Beberapa AH1 memperlihatkan sifat seperti kuinidin pada konduksi miokard berdasarkan sifat anestetik lokalnya.

FARMAKOKINETIK.
Setelah pemberian oral atau parenteral, AH1 diabsorpsi secara baik. Efeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam. Lama kerja AH1 setelah pemberian dosis tunggal kira-kira 4-6 jam, untuk golongan klorsiklizin 8-12 jam. Difenhidramin yang diberikan secara oral akan mencapai kadar maksimal dalam darah setelah kira-kira 2 jam dan menetap pada kadar tersebut untuk 2 jam berikutnya, kemudian dieliminasi dengan masa paruh kira-kira 4 jam.

Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa, ginjal, otak, otot dan kulit kadarnya lebih rendah. Tempat utama biotransformasi AH1 ialah hati, tetapi dapat juga pada paru-paru dan ginjal. Tripelenamin mengalami hidroksilasi dan konjugasi sedangkan klorsiklizin dan siklizin terutama mengalami demetilasi. AH1 diekskresi melalui urin setelah 24 jam, terutama dalam bentuk metabolitnya.

EFEK SAMPING
Pada dosis terapi, semua AH1 menimbulkan efek samping walaupun jarang bersifat serius dan kadang-kadang hilang bila pengobatan diteruskan. Efek samping yang paling sering ialah sedasi, yang justru menguntungkan bagi pasien yang dirawat di RS atau pasien yang perlu banyak tidur.
Tetapi efek ini mengganggu bagi pasien yang memerlukan kewaspadaan tinggi sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Pengurangan dosis atau penggunaan AH1 jenis lain mungkin dapat mengurangi efek sedasi ini. Astemizol, terfenadin, loratadin tidak atau kurang menimbulkan sedasi.
Efek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH1 ialah vertigo, tinitus, lelah, penat, inkoordinasi, penglihatan kabur, diplopia, euphoria, gelisah, insomnia dan tremor. Efek samping yang termasuk sering juga ditemukan ialah nafsu makan berkurang, mual, muntah, keluhan pada epigastrium, konstipasi atau diare, efek samping ini akan berkurang bila AH1 diberikan sewaktu makan.
Efek samping lain yang mungkin timbul oleh AH1 ialah mulut kering, disuria, palpitasi, hipotensi, sakit kepala, rasa berat dan lemah pada tangan. Insidens efek samping karena efek antikolinergik tersebut kurang pada pasien yang mendapat antihistamin nonsedatif.
AH1 bisa menimbulkan alergi pada pemberian oral, tetapi lebih sering terjadi akibat penggunaan lokal berupa dermatitis alergik. Demam dan foto sensitivitas juga pernah dilaporkan terjadi. Selain itu pemberian terfenadin dengan dosis yang dianjurkan pada pasien yang mendapat ketokonazol, troleandomisin, eritromisin atau lain makrolid dapat memperpanjang interval QT dan mencetuskan terjadinya aritmia ventrikel.
Hal ini juga dapat terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat dan pasien-pasien yang peka terhadap terjadinya perpanjangan interval QT (seperti pasien hipokalemia). Kemungkinan adanya hubungan kausal antara penggunaan antihistamin non sedative dengan terjadinya aritmia yang berat perlu dibuktikan lebih lanjut.

INTOKSIKASI AKUT AH1
Keracunan akut AH1 terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tangga. Pada anak, keracunan terjadi karena kecelakaan, sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri. Dosis 20-30 tablet AH1 sudah bersifat letal bagi anak.
Efek sentral AH1 merupakan efek yang berbahaya. Pda anak kecil efek yang dominan ialah perangsangan dengan manifestasi halusinasi, eksitasi, ataksia, inkoordinasi, atetosis dan kejang. Kejang ini kadang-kadang disertai tremor dan pergerakan atetoid yang bersifat tonik-klonik yang sukar dikontrol.
Gejala lain mirip gejala keracunan atropine misalnya midriasis, kemerahan di muka dan sering pula timbul demam. Akhirnya terjadi koma dalam dengan kolaps kardiorespiratoar yang disusul kematian dalam 2-18 jam. Pada orang dewasa, manifestasi keracunan biasanya berupa depresi pada permulaan, kemudian eksitasi dan akhirnya depresi SSP lebih lanjut.

PENGOBATAN
Pengobatan diberikan secara simtomatik dan suportif karena tidak ada antidotum spesifik. Depresi SSP oleh AH1 tidak sedalam yang ditimbulkan oleh barbiturate. Pernapasan biasanya tidak mengalami gangguan yang berat dan tekanan darah dapat dipertahankan secara baik.
Bila terjadi gagal napas, maka dilakukan napas buatan, tindakan ini lebih baik daripada memberikan analeptic yang justru akan mempermudah timbulnya konvulsi. Bila terjadi konvulsi, maka diberikan thiopental atau diazepam.

PERHATIAN
Sopir atau pekerja yang memerlukan kewaspadaan yang menggunakan AH1 harus diperingatkan tentang kemungkinan timbulnya kantuk. Juga AH1 sebagai campuran pada resep, harus digunakan dengan hati-hati karena efek AH1 bersifat aditif dengan alcohol, obat penenang atau hipnotik sedative.

sumber : http://arintaantihistamin.blogspot.com